Senin, 01 Oktober 2012

AKU DAN PENDIDIKAN INDONESIA HARI INI

Mengenai masalah pedidikan, serasa tidak memiliki batas permasalahan. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan Undang-Undang Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Kompleksitas permasalah ini seakan sudah seperti tidak dapat lagi untuk ditangani. Indonesia merupakan negara dunia ketiga yang sedang melakukan pembangunan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945, namun dalam perjalanannya timbul berbagai penyimpangan dan masalah-masalah didalam proses perealisasiannya. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini dapat dikatakan masih sangat rendah, hal ini dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kapita yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia semakin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Sudah banyak pihak-pihak maupun kelompok yang membicarakan, mengkaji bahkan tak sedikit yang terjun langsung untuk mencerdaskan bangsa ini. Patut untuk di hargai, meskipun tak sedikit pula yang mengambil keuntungan sepihak dalam tujuan-tujuan yang dibungkus dengan kado indah agar di katakan sebagai pahlawan bangsa.
Pendidik, anak didik atau pemerintah yang menciptakan baik kurikulim maupun paradigma pendidikan Indonesia kah yang salah atas keadaan pendidikan Indonesia saat ini. Menjadi tanda tanya yang begitu besar bagi bangsa ini. Termasuk saya, seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi Indonesia.
Banyak hal yang harus di perhatikan dan harus dibenahi dalam pendidikan Indonesia. Semua kita menyadari tapi masih bingung apa yang dapat kita lakukan untuk menjadi pihak yang dapat berperan. Meski hanya berperan pasif. Hari ini, ketika tulisan ini dibuat, saya berpikir untuk apa kita saling mempersalahkan beberapa pihak atau mempermasalahkan masalah-masalah yang sudah ada. Hal hasilnya masih juga sangat minim. Kita hanya terkungkung pada pola pikir yang tidak menempuh solusi.
Dewasa ini, pendidikan Indonesia memang terpuruk. Tapi mungkin hari ini ini saya berpikir, bagaimana melakukan peran saya sebagai mahasiswa. Mencerdaskan bangsa mulai dari menjalankan kewajiban kita dengan melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Jika saya adalah mahasiswa, mungkin saya hanya dapat menjadi mahasiswa yang belajar menggali ilmu, lulus tepat waktu dan menerapkan ilmu yang saya miliki. Sekedar berbagi ilmu dengan teman –teman juga dapat dilakukan.
Tidak perlu merencanakan hal besar namun tak melakukan tindakan apapun. Lebih baik hal sederhana namun nantinya berdampak besar. Pendidikan di Indonesia perlu perubahan signifikan, tapi mengatasi masalahnya butuh proses dan tindakan nyata dari semua pihak. Jadi marilah ikut mengambil peran penting bagi bangsa kita ini. Mulailah dari peran diri sendiri. Sebagai pelajar, belajarlah yang baik. Sebagai pekerja, bekerjalah yang jujur. Sebagai pejabat, jalankanlah amanat dengan bijaksana. Karena semua terlahir dari kesadaran untuk bertanggung jawab atas tugas yang kita emban masing-masing demi kepedulian pada pendidikan bangsa Inonesia.
Sampai kita dapat berkata, “Aku dan pendidikan Indonesia hari ini, berjuang untuk kesejahteraan bangsa Indonesia!”