Oleh:
Keren Fransisca M
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar. Negara-negara di duniapun mengetahui bahwa
bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, keindahan alam yang luar
biasa dan budaya yang beragam. Pesona Indonesia ini seharusnya menjadi
kebanggaan kita bersama. Namun kenyataannya, pesona yang dimiliki Inonesia ini
tidak mampu memberikan cermin sebagai wajah Indonesia yang tersenyum. Bayangkan
saja masalah yang tidak pernah selesai bahkan selalu bertambah dari satu sisi
pada sisi yang lainnya.
Masalah
politik, sosial, ekononomi, pendidikan, dan banyak lagi. Semuanya seakan
berlomba-lomba untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah semakin terpuruk.
Apalagi masalah korupsi yang bukan hanya menjadi budaya, namun telah
membudidaya. Sudah terlalu banyak kasus-kasus korupsi yang menjadi penanganan
pihak KPK. Sangsi dan hukuman yang diberikan bagi para pelaku seakan tidak ada
faedahnya. Masih banyak saja terulang dan terulang pada pihak lainnya.
Sejalan
dengan pandangan humanist, manusia
pada dasarnya baik. Mereka dilahirkan mulia dan memiliki kebutuhan-kebutuhannya
sampai untuk mengaktualisasikan dirinya. Banyaknya kebutuhan dan tingginya
keinginan manusia akan segala hal membuat manusia terus merasa tidak puas
dengan apa yang telah didapatkan. Jadi jangan heran bila korupsi semakin
merajalela.
Korupsi
mungkin saja dilakukan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun. Korupsi memang sesuatu yang sangat signifikan
dengan masalah keuangan. Tapi tanpa anda sadari, korupsi pun tak hanya hal-hal
materi. Sebuah ilustrasi, seandainya ada seseorang yang menggelapkan uang
proyek pembuatan jembatan hanya Rp 1.000,00 dibandingkan dengan seorang petugas
keamanan sebuah pusat perbelanjaan yang lebih dulu pulang 1 jam dari jam pulang
seharusnya. Jika anda telaah, apakah keduanya tidak sama-sama bermakna
pemotongan. Yang satu pengambilan uang yang bukan haknya dan yang lainnya
adalah pengambilan waktu kerja yang menjadi kewajibannya.
Pernahkah
anda berpikir mengapa korupsi dapat terjadi? Meskipun kecil dan tidak berdampak
besar. Kedua hal diatas merupakan bibit awal untuk tumbuhnya korupsi. Jika
dibiarkan akan menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menjadi perilaku yang
menetap bahkan berkembang dan termodifikasi. Dari perilaku yang tidak anda
sadari, sampai perilaku korupsi yang memang disadari sehingga selalu ada niat
untuk menggambil keuntungan sepihak. Korupsi mengakibatkan banyak penderitaan
bangsa Indonesia oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kompleksnya
masalah korupsi apakah pernah membuat anda bertanya, “Kapankan masalah ini akan terselesaikan?” Atau pernahkan anda
bertanya pada diri sendiri, “Mengapa aku
terlahir di negara yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi?” Sebelum anda
mengambil langkah, alangkah baiknya untuk anda berpikir kritis bagi bangsa anda
ini. Karena siapapun anda, buah pikiran anda adalah aset berharga anak bangsa
untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sebab ketika anda berpikir kritis, hal ini
menandakan adanya kepedulian untuk membawa Indonesia lebih baik.
Jangan
pernah menyesali terlahir di Indonesia. Banggalah menjadi anak Indonesia, sebab
bangsa ini menbutuhkan anda untuk memberantas korupsi yang telah merajalela.
Banyak hal yang sebenarnya dapat anda perankan untuk memberantas korupsi di
Indonesia. Bukan hanya KPK saja yang bertanggung jawab memberantas korupsi tapi
ini adalah tugas kita bersama.
Sederhana
saja, ada tiga hal praktis yang dapat dilakukan dalam upaya memberantas korupsi
di Indonesia. Pertama, jalanilah
profesi yang dimiliki dengan penuh komitmen terhadap tanggung jawab yang
diemban. Jika anda adalah seorang aparat lalu lintas, bertugaslah dengan
disiplin. Jika anda sebagai guru, mengajarlah penuh sesuai waktu yang telah di
tentukan. Apapun profesi anda dan jabatan anda, belajarlah jujur untuk
melakukan sesuatu. Karena apa yang dilakukan bukan saja dipertanggung jawabkan
di dunia, tapi juga nanti di akhirat. Menjadi seseorang yang beritegritas pada
profesinya, niscaya hal ini akan mampu mencegah dan memberantas korupsi.
Kesadaran akan tanggung jawab membuat seseorang akan berlaku jujur melakukan
segala sesuatu yang harus dilakukan dan menerima apa yang menjadi haknya saja.
Kedua,
mulailah mencintai bangsa Indonesia dengan peduli pada keadaan terkini yang
terjadi di Indonesia. Tak kenal maka tak sayang. Sebuah pepatah yang sangat
populer. Peduli bukan hanya sekedar tahu, tapi andapun harus mengenal keadaan
nyata bangsa Indonesia. Misalnya, bagaimana anda memberantas korupsi, jika
ketua RW dan jajarannya pun anda tidak tahu? Tidak mungkin anda mengklaim
kinerja seorang ketua RW ataupun mau turut campur dalam alokasi pembangunan
kelurahan tempat anda tinggal karena untuk mengenal ketua RW saja anda tidak
menginginkannya. Jadi point kedua ini adalah berdampaklah bagi sekitar anda,
sehingga bila ada hal-hal yang tidak sesuai bahkan menjurus pada hal korupsi,
andapun bisa berperan untuk mencegahnya.
Ketiga,
gerakan Indonesia bersatu. Terlalu banyak perpecahan yang telah terjadi pada bangsa
Indonesia. Sulit rasanya jika kita berdiri seorang diri untuk memperbaiki
setiap kepingan yang telah hancur. Langkah konkrit yang dapat anda lakukan
adalah dengan menularkan hal-hal positif pada anak cucu anda. Gerakan Indonesia
bersatu dimulai dari keluarga kecil anda. Mendidik generasi selanjutnya untuk
menjadi insan yang bertaqwa pada Tuhan yang maha esa. Tanamkan nilai-nilai
moral dan kepedulian bangsa yang sudah menjadi kesadaran anda pribadi. Sehingga
nanti, ketika kita telah tiada, kesadaran untuk memberantas korupsi tidak
lenyap begitu saja. Namun perjuangan membara pada keturunan selanjutnya.
Tidak
mudah memang memberantas korupsi yang telah membudidaya. Namun jika kita semua
hanya diam, segalanya tidak mungkin membaik bahkan akan menjadi semakin
terpuruk. Sudah saatnya setiap kita berperan. Meskipun tidak berdampak
langsung, namun Tuhan pasti mendengar harapan kita dan melihat usaha kita untuk
bangsa Indonesia.
Sekarang
waktunya bergerak mencegah dan memberantas korupsi, menuju kesejahteraan
Indonesia.