Rabu, 14 November 2012

Peran Serta Masyarakat dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Oleh: Keren Fransisca M

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Negara-negara di duniapun mengetahui bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, keindahan alam yang luar biasa dan budaya yang beragam. Pesona Indonesia ini seharusnya menjadi kebanggaan kita bersama. Namun kenyataannya, pesona yang dimiliki Inonesia ini tidak mampu memberikan cermin sebagai wajah Indonesia yang tersenyum. Bayangkan saja masalah yang tidak pernah selesai bahkan selalu bertambah dari satu sisi pada sisi yang lainnya.

Masalah politik, sosial, ekononomi, pendidikan, dan banyak lagi. Semuanya seakan berlomba-lomba untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah semakin terpuruk. Apalagi masalah korupsi yang bukan hanya menjadi budaya, namun telah membudidaya. Sudah terlalu banyak kasus-kasus korupsi yang menjadi penanganan pihak KPK. Sangsi dan hukuman yang diberikan bagi para pelaku seakan tidak ada faedahnya. Masih banyak saja terulang dan terulang pada pihak lainnya. 

Sejalan dengan pandangan humanist, manusia pada dasarnya baik. Mereka dilahirkan mulia dan memiliki kebutuhan-kebutuhannya sampai untuk mengaktualisasikan dirinya. Banyaknya kebutuhan dan tingginya keinginan manusia akan segala hal membuat manusia terus merasa tidak puas dengan apa yang telah didapatkan. Jadi jangan heran bila korupsi semakin merajalela.

Korupsi mungkin saja dilakukan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.  Korupsi memang sesuatu yang sangat signifikan dengan masalah keuangan. Tapi tanpa anda sadari, korupsi pun tak hanya hal-hal materi. Sebuah ilustrasi, seandainya ada seseorang yang menggelapkan uang proyek pembuatan jembatan hanya Rp 1.000,00 dibandingkan dengan seorang petugas keamanan sebuah pusat perbelanjaan yang lebih dulu pulang 1 jam dari jam pulang seharusnya. Jika anda telaah, apakah keduanya tidak sama-sama bermakna pemotongan. Yang satu pengambilan uang yang bukan haknya dan yang lainnya adalah pengambilan waktu kerja yang menjadi kewajibannya.

Pernahkah anda berpikir mengapa korupsi dapat terjadi? Meskipun kecil dan tidak berdampak besar. Kedua hal diatas merupakan bibit awal untuk tumbuhnya korupsi. Jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menjadi perilaku yang menetap bahkan berkembang dan termodifikasi. Dari perilaku yang tidak anda sadari, sampai perilaku korupsi yang memang disadari sehingga selalu ada niat untuk menggambil keuntungan sepihak. Korupsi mengakibatkan banyak penderitaan bangsa Indonesia oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kompleksnya masalah korupsi apakah pernah membuat anda bertanya, “Kapankan masalah ini akan terselesaikan?” Atau pernahkan anda bertanya pada diri sendiri, “Mengapa aku terlahir di negara yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi?” Sebelum anda mengambil langkah, alangkah baiknya untuk anda berpikir kritis bagi bangsa anda ini. Karena siapapun anda, buah pikiran anda adalah aset berharga anak bangsa untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sebab ketika anda berpikir kritis, hal ini menandakan adanya kepedulian untuk membawa Indonesia lebih baik.

Jangan pernah menyesali terlahir di Indonesia. Banggalah menjadi anak Indonesia, sebab bangsa ini menbutuhkan anda untuk memberantas korupsi yang telah merajalela. Banyak hal yang sebenarnya dapat anda perankan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Bukan hanya KPK saja yang bertanggung jawab memberantas korupsi tapi ini adalah tugas kita bersama.

Sederhana saja, ada tiga hal praktis yang dapat dilakukan dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia. Pertama, jalanilah profesi yang dimiliki dengan penuh komitmen terhadap tanggung jawab yang diemban. Jika anda adalah seorang aparat lalu lintas, bertugaslah dengan disiplin. Jika anda sebagai guru, mengajarlah penuh sesuai waktu yang telah di tentukan. Apapun profesi anda dan jabatan anda, belajarlah jujur untuk melakukan sesuatu. Karena apa yang dilakukan bukan saja dipertanggung jawabkan di dunia, tapi juga nanti di akhirat. Menjadi seseorang yang beritegritas pada profesinya, niscaya hal ini akan mampu mencegah dan memberantas korupsi. Kesadaran akan tanggung jawab membuat seseorang akan berlaku jujur melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan dan menerima apa yang menjadi haknya saja.

Kedua, mulailah mencintai bangsa Indonesia dengan peduli pada keadaan terkini yang terjadi di Indonesia. Tak kenal maka tak sayang. Sebuah pepatah yang sangat populer. Peduli bukan hanya sekedar tahu, tapi andapun harus mengenal keadaan nyata bangsa Indonesia. Misalnya, bagaimana anda memberantas korupsi, jika ketua RW dan jajarannya pun anda tidak tahu? Tidak mungkin anda mengklaim kinerja seorang ketua RW ataupun mau turut campur dalam alokasi pembangunan kelurahan tempat anda tinggal karena untuk mengenal ketua RW saja anda tidak menginginkannya. Jadi point kedua ini adalah berdampaklah bagi sekitar anda, sehingga bila ada hal-hal yang tidak sesuai bahkan menjurus pada hal korupsi, andapun bisa berperan untuk mencegahnya.

Ketiga, gerakan Indonesia bersatu. Terlalu banyak perpecahan yang telah terjadi pada bangsa Indonesia. Sulit rasanya jika kita berdiri seorang diri untuk memperbaiki setiap kepingan yang telah hancur. Langkah konkrit yang dapat anda lakukan adalah dengan menularkan hal-hal positif pada anak cucu anda. Gerakan Indonesia bersatu dimulai dari keluarga kecil anda. Mendidik generasi selanjutnya untuk menjadi insan yang bertaqwa pada Tuhan yang maha esa. Tanamkan nilai-nilai moral dan kepedulian bangsa yang sudah menjadi kesadaran anda pribadi. Sehingga nanti, ketika kita telah tiada, kesadaran untuk memberantas korupsi tidak lenyap begitu saja. Namun perjuangan membara pada keturunan selanjutnya. 

Tidak mudah memang memberantas korupsi yang telah membudidaya. Namun jika kita semua hanya diam, segalanya tidak mungkin membaik bahkan akan menjadi semakin terpuruk. Sudah saatnya setiap kita berperan. Meskipun tidak berdampak langsung, namun Tuhan pasti mendengar harapan kita dan melihat usaha kita untuk bangsa Indonesia. 

Sekarang waktunya bergerak mencegah dan memberantas korupsi, menuju kesejahteraan Indonesia.

Andai "................" sebagai ketua KPK selanjutnya!

Sebenarnya bingung harus mengawali tulisan ini seperti apa dan bagaimana?
Karena sejujurnya, saya kurang memahami peliknya politik di Indonesia ini. Apalagi dewasa ini, seakan bangsa Indonesia seakan semakin tertekan dengan kompleksnya masalah yang tak ada ujung akhirnya.

Saya hanyalah seorang mahasiswi biasa, mungkin melalui tulisan ini tidak dapat mengubah keadaan bangsa Indonesia. Tapi setidaknya saya merasa sudah berani berkata bagi bangsa ini meski hanya tersirat.

Judul blog saya: Andai ".................." sebagai ketua KPK.

Kenapa harus "titik-titik"?
Menurut saya, siapapun itu berkompeten untuk menjadi seorang ketua KPK. Saya tidak menyalonkan pihak manapun, profesi apapun dan juga seandainya diri saya.
Bukan karena tidak berani bermimpi.
Tapi bagi saya, saat ini sering kali kita hanya memandang baik dan buruknya sesuatu.
Menilai dan menfonis sesuatu itu baik bila menguntungkan diri kita dan buruk bila merugikan diri kita.

Realistis memang ketika kita harus mampu mencari sosok yang mampu membawa bangsa Indonesia ini ke arah yang lebih baik. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya. Kaya sumber dayanya, kaya alamnya, kaya juga masalahnya. Salah satu masalah terbesar adalah korupsi.

KPK dibentuk untuk membawa Indonesia pada kesejahteraan. Banyak dari kita, rakyat Indonesia hanya sekedar tahu KPK adalah pihak yang menyelidiki kasus-kasus korupsi. Namun tidak hanya itu, memonitoring kegiatan penyelenggaraan pemerintahanpun juga termasuk di dalamnya.
Coba simak tugas KPK dibawah ini:


Meski hanya berisikan 5 point. Tentu saja dalam pelaksanaannya sangatlah sulit.
Apalagi bangsa kita sudah terbelegu masalh korupsi yang sangat rumit.
Korupsi jangan artikan hanya sekedar mengambil uang negara, tapi waktu pun bisa menjadi hal yang dikorupsi.

Apa bedanya, ketika kita mengambil Rp 1.000,00 dari uang proyek misalnya pembuatan KTP dengan kita pulang 1 jam lebih awal ketika kita harus menjaga pusat layanan informasi misalnya di Pusat perbelanjaan.

Siapapun bisa melakukan korupsi pada saat kapanpun. 
Karena itu saya hanya menuliskan "titik-titik". Bukan pihak manapun, profesi apapun dan bukan juga sosok yang saya banggakan.

Karena siapapun yang terpilih menjadi ketua KPK, itulah yang Tuhan pilih untuk membawa kita pada suatu terobosan. Terlepas berhasil atau tidaknya. Kinerja yang minimal maupun maksimum. Beliau adalah sosok yang memegang amanat yang bukan hanya di pertanggung jawabkan kepada bangsa ini, namun sampai nanti di akhirat.

Akhir kata, siapapun itu. Beliau adalah sosok yang tentunya membutuhkan pihak kita semua. Kepedulian kita bersama membangun bangsa ini.
Percayalah yang terpilih adalah pilihan kita bersama, tanggung jawab kita bersama untuk membuat Inonesia tersenyum.

Maju terus KPK bawa bangsa ini menuju Indonesia tersenyum.